APBD Yogyakarta: Strategi Belanja, Transparansi, dan Dampaknya bagi Warga

Yogyakarta - Dalam sebuah diskusi menarik di Podcast DPRD Kota Yogyakarta yang digelar pada Selasa, 18 Maret 2025, para narasumber membahas tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Yogyakarta. Acara ini menghadirkan Dhian Novitasari, S.Pd dan Agus Riyanto, anggota Komisi C DPRD Kota Yogyakarta, dengan dipandu oleh Triyono Hari Kuncoro, Wakil Ketua 2 DPRD Kota Yogyakarta.

APBD bukan hanya sekadar angka dalam dokumen pemerintahan, tetapi merupakan tulang punggung bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Setiap alokasi anggaran memiliki dampak nyata, mulai dari pembangunan infrastruktur, dukungan bagi UMKM, hingga penyediaan layanan sosial yang lebih baik. Dengan pengelolaan yang tepat, APBD dapat menjadi instrumen penting untuk meningkatkan kualitas hidup warga, memperbaiki fasilitas publik, serta membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Yogyakarta.

Oleh karena itu, penyusunan APBD harus dilakukan dengan kajian mendalam dan melibatkan berbagai pihak, termasuk DPRD, pemerintah, serta masyarakat. Setiap rupiah yang dikeluarkan harus benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi kesejahteraan warga.

Salah satu tantangan terbesar dalam pengelolaan APBD adalah memastikan transparansi dan akuntabilitas. Masyarakat berhak mengetahui bagaimana anggaran dialokasikan dan sejauh mana realisasinya sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Dengan adanya keterbukaan informasi serta pengawasan ketat, diharapkan APBD dapat menghasilkan kebijakan yang lebih adil, merata, dan berkelanjutan bagi seluruh warga Yogyakarta.

Dalam diskusi tersebut, Dhian Novitasari menjelaskan bahwa Komisi C DPRD Yogyakarta memiliki peran penting dalam mengawal berbagai proyek infrastruktur yang didanai dari APBD. Infrastruktur pelayanan publik dan pembangunan di tingkat wilayah menjadi salah satu sektor yang menyerap anggaran paling besar, karena berhubungan langsung dengan kebutuhan masyarakat sehari-hari.

Sementara itu, Agus Riyanto menyoroti pentingnya kebijakan manajemen dan rekayasa lalu lintas di daerah padat penduduk serta kawasan destinasi wisata. Dengan jumlah wisatawan yang terus meningkat, pengelolaan parkir dan lalu lintas menjadi tantangan besar yang harus diatasi demi kenyamanan dan kelancaran mobilitas di Kota Yogyakarta.

Melalui diskusi ini, semakin jelas bahwa APBD bukan sekadar angka, tetapi merupakan alat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dengan transparansi, pengelolaan yang tepat, serta fokus pada kebutuhan riil warga, APBD Yogyakarta diharapkan mampu menciptakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. DPRD bersama pemerintah dan masyarakat harus terus bersinergi agar setiap kebijakan anggaran benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi seluruh warga Kota Yogyakarta.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai diskusi ini, simak selengkapnya melalui kanal Yout Tube berikut. (sn)